Urutan Lahir Menentukan Pernikahan!

Jumat, 09 Januari 2009

Seorang pakar pernikahan, Kevin Leman, percaya bahwa kepribadian, cara
berbisnis, perspektif dalam mengasuh anak, serta cara memilih pasangan
sangat tergantung pada posisi seseorang sebagai anak dalam keluarga. Apakah
IA anak tunggal, sulung, tengah atau bungsu. Mari Kita lihat pernikahan dari
kacamata ini.

Pertanyaan Hari ini hanya satu, kombinasi mana yang paling tepat untuk
menuju pernikahan yang bahagia? Bungsu + Sulung? Bungsu + tengah? Atau...
Masukan pertama dari Kevin Leman ialah, "Jika anda ingin bahagia dalam
pernikahan, cari pasangan yang berbeda dari posisi anda. Semakin jauh
semakin baik". Pasangan yang urutan lahirnya bertolak belakang, biasanya
saling menarik satu sama lain, sehingga sangat baik dalam kehidupan
pernikahan. Menurut hasil penelitian para pakar, anak tunggal + anak bungsu
menciptakan pasangan yang terbaik. Disusul dengan anak sulung + anak bungsu
di peringkat kedua Dan anak tengah + anak bungsu ditempat ketiga.
Mari Kita lihat secara singkat kombinasi pasangan berdasarkan posisi mereka
sebagai anak dalam keluarga Dan mengapa dapat mengarah ke hubungan yang baik
atau buruk Dan beberapa tips penting yang mengikutinya. Satu hal penting
yang harus anda camkan, tidak Ada jaminan sama sekali bahwa kombinasi
seperti ini akan menuntun sebuah pasangan secara otomatis ke arah bahagia.
Poinnya hanyalah, Adaindikasi- indikasi tertentu yang mengarah pada satu
kesimpulan bahwa kombinasi tepat pada sebuah
pasangan akan membantu mereka menghadapi berbagai masalah dalam pernikahan.
*
Sulung + Sulung , Tunggal + Tunggal = Perebutan kekuasaan*
si sulung Dan si anak tunggal memiliki posisi yang sama. Masalah yang
dihadapi oleh pasangan ini biasanya seputar sifat perfeksionis Dan penetuan
siapa yang menang dalam kompetisi 'penguasa' di rumah tangga mereka.
Berikut
beberapa tips untuk mengurangi ketegangan Dan menambah keharmonisan dalam
keluarga:
Berhenti mengkritik pasangan anda! Kritik pedas biasanya menjadi hobi para
anak tunggal. Tetapi Hari ini, gigit lidah anda Dan berhentilah, kalau
memang anda ingin bahagia. Lidah anda bagaikan kemudi kapal Dan kekang pada
mulut kuda. Sangat menentukan kemana pernikahan anda akan dibawa. Jangan
memiliki ekspetasi yang berlebihan pada segala sesuatu, sehingga anda
menjadi sangat keras pada diri sendiri maupun pasangan anda. Definisikan
'peran' dengan benar untuk menghindari perdebatan mengenai siapa yang
berhak
melakukan ini Dan itu. Rundingkan Dan putuskan sejak awal, siapa melakukan
apa. Pertimbangkan kondisi Dan tanggung jawab pasangan anda. Berhenti
memaksakan kehendak! Banyak jalan menuju Roma, Dan jalan anda mungkin bukan
yang paling mulus. Belajarlah untuk berkata "Kamu benar juga, ayo Kita
coba
dengan caramu."
*
Sulung + Tengah = Paradoks*
Paraanak sulung harus mencatat fakta penting bahwa anak tengah memiliki
rekor terbaik dalam mempertahankan sebuah pernikahan. Fakta penting bagi
anak tengah, anak sulung adalah paradoks yang menjengkelkan. Sebagai anak
yang memiliki kakak Dan adik, anak tengah sangat terbiasa berkompromi,
bernegosiasi Dan biasanya tidak terbiasa mengungkapkan perasaan mereka yang
sebenarnya. Beberapa saran untuk pasangan ini:
Sering-seringlah berbincang. Jangan biarkan pasangan anda berkata "semua
baik-baik saja", tanpa tahu kebenarannya. Kalau memungkinkan, usahakan
untuk
berbagi perasaan satu sama lain, setiap Hari. Buat pasangan anda merasa
spesial terus menerus. Khusus bagi anak sulung, berikan pasangan anda hadiah
atau kejutan-kejutan kecil sesering mungkin, karena anak tengah cenderung
kurang menjadi pusat perhatian didalam keluarga. Hal kecil sehubungan ini
penting diketahui, bahwa setiap Hari seorang wanita membutuhkan konfirmasi
apakah pasangannya benar-benar mencintainya. Pecahkan masalah Dan ambil
keputusan bersama-sama.
*
Sulung + Bungsu = Happy Ending*
Sekali lagi, pernyataan diatas hanya berdasarkan apa yang biasanya terjadi.
Dari riset terhadap tiga ribu pasangan dengan kombinasi diatas, terlihat
bahwa pasangan ini secara alamiah tertarik satu sama lain. Anak sulung
mengajarkan hal-hal seputar prinsip hidup Dan rencana masa depan, sedangkan
anak bungsu membantu pasangannya untuk lebih santai dalam menghadapi hidup.
Menurut para peneliti, yang terbaik ialah istri sulung Dan suami bungsu.
Wanita yang terlahir sebagai anak sulung cenderung memiliki naluri keibuan
yang sangat tinggi Dilain pihak, pria yang terlahir sebagai anak bungsu
cenderung membutuhkan kehangatan seorang ibu. Dalam hal ini mereka saling
melengkapi. Tetapi anda harus ingat, bahwa pernikahan yang berhasil bukan
dilahirkan, tapi diciptakan. Dua orang yang bersatu harus bekerja sama,
saling mencintai Dan saling 'menguntungkan' satu sama lain. Berikut
tips
untuk pasangan kombinasi harmonis ini:
Jangan biarkan pasangan -anak bungsu- anda mengambil kentungan dari anda.
Terutama jika pasangan anda itu seorang pria. Buatlah dia mengerti bahwa
mengurusi 'tetek bengek' di rumah bukan hanya tugas seroang
wanita. Jangan terlalu mengekspos kelemahan pasangan anda. Setiap orang
punya kelemahan, Dan harus diperbaiki dengan cara sebaik mungkin. Perlahan,
tapi pasti. Beri perhatian maksimal satu sama lain. Jaga komunikasi Dan
pastikan bahwa peran anda Dan pasangan tetap seimbang dalam porsi yang
wajar.
*
Tengah + Tengah = Kacau? *
Bisa saja kacau jika dibiarkan apa adanya. Kelemahan pasangan ini terletak
pada komunikasi yang terhambat. Keduanya menghindari kemungkinan perdebatan
Dan masing-masing juga cenderung merasa kalau pendapatnya tidak begitu
penting. Sifat ini lahir alami dalam diri anak tengah jika disatukan.
Cobalah satu cara ini:
- Letakkan toples di tempat yang paling sering anda berdua lewati. Meja
makan contohnya.
- Siapkan potongan kertas dengan dua warna yang berbeda, merah untuk pria
Dan putih untuk wanita.
- Tuliskan secara spontan apa saja yang ingin anda diskusikan dengan
pasangan dan masukkan kedalam toples.
- Siapkan waktu khusus untuk membahasnya.
Pasangan yang malas berdiskusi kadang lebih merasa nyaman untuk menulis.
Karena itu, walau kaum pria menganggap hal ini sangat merepotkn,tak ada
salahnya jika dicoba. Beberapa tips penting lainnya ialah:
Bangunlah kepercayaan diri pasangan anda lewat pujian atau apapun. Jangan
batasi pergaulan. Tetaplah memiliki sebanyak mungkin teman, asalkan tidak
mengarah pada kemungkinan untuk selingkuh! Jangan berhenti memberikan
perhatian pada pasangan anda. Ini sangat penting karena pujian menjadi
kebutuhan setiap orang, terutama dalam hal ini anak tengah. Diatas
segalanya, hormatilah pasangan anda. Contoh yang sederhana, jangan pernah
lupa telepon jika anda pulang terlambat malam ini.
*
Tengah + Bungsu = Aman *
Kemungkinan sukses kombinasi ini sangat besar, karena merupakan campuran
dari si negosiator dan si makhluk sosial. Entah bagaimana rumusnya, tetapi
jika mereka disatukan akan terjadi komunikasi yang sangat lancar, terlepas
dari sifat masing-masing. Tips untuk semakin aman dalam membina pernikahan:
Jangan pernah merendahkan pasangan anda, walaupun misalnya ide-ide yang ia
utarakan terdengar aneh atau bodoh. Jangan lupa mencoba hal-hal baru untuk
bersenang-senang dan menikmati hidup berdua. Berusahalah menonjolkan
kelebihan pasangan anda. Usahakan untuk saling berbagi -menerus. Jangan
tertawa sendirian!
*
Bungsu + Bungsu = Kalang Kabut *
Kombinasi ini biasanya terbelit dengan masalah finansial yang pekat, juga
masalah-masalah berat lainnya. Karena itu sejak awal, mereka wajib duduk
bersama dan membahas hak dan kewajiban masing-masing, serta kesepakatan
untuk menerapkan disiplin didalam rumah tangga. Jika ini tidak dilakukan,
kekacauan sudah mengintip di balik pintu. "Listrik kita diputus PLN!!
bukannya kamu yang mestinya bayar listrik?".
Kebiasaan buruk anak bungsu biasanya ialah menyalahkan orang lain. Jadi anda
dan pasangan sama-sama anak bungsu, tebak saja apa yang akan terjadi.
Berikut beberapa tips untuk pasangan ini:
Jangan saling bersilat lidah dan telinga. Jadilah pendengar yang baik bagi
pasangan anda, terbukalah, dan jalankan hasil kesepakatan
bersama tanpa memanipulasi apapun. Saling koreksi dan mengingatkan satu sama
lain, untuk menghindari hal-hal yang rentan terlewatkan. Jangan menyulut
pertengkaran. Hadapi segala sesuatu dengan santai dan tenang. Jangan pernah
berhenti bercanda dan tertawa berdua.
Semua pernyataan diatas bukan satu rumus yang pasti. Semua hanyalah
indikator berdasar hasil penelitian semata. Jadi dimanapun posisi anda
sekarang, tetaplah berusaha menjalankan yang terbaik dan bersyukurlah jika
posisi anda dalam keluarga tidak berpengaruh dalam kehidupan berumah tangga.
Dengan kata lain, pembahasan diatas iala sbuh etnjuk, bukan anak panah.
Jadikan saja sebagai satu pengetahuan yang membawa ke arah pernikahan yang
lebih bahagia.